Nuriyah, Sosok Ibu yang Melahirkan Anak Ajaib
Sungguh kerepotan dan kelelahan yang hanya dirasakan para ibu. Pun demikian dengan Nuriyah, bahkan ketika ia mewajibkan dirinya bersuci acap kali menyusui, ia-lah yang merasakan kelelahan yang berlipat. Sungguh menakjubkan apa yang dilakukan Nuriyah demi air susu berkualitas iman bagi putranya.
Tak heran jika kemudian putranya itu menjadi ulama ternama, terutama di ranah tasawuf. Bahkan karena bimbingan ayah dan ibundanya, Said Nursi mendapat berbagai macam julukan keistimewaan. Salah satunya, ia dijuluki sebagai Badiuzzaman, atau Sang Keajaiban Zaman.
Julukan tersebut diberikan karena kemampuannya yang mengagumkan. Pada usia tujuh tahun, Said Nursi sudah hafal Al-Qur'an. Bahkan ketika usia 15 tahun, 80 kitab klasik dihafalkannya.
Dan yang membuatnya makin dikagumi, sesuai dia mengalami tajalli, bermimpi bertemu dengan Rasulullah, kemampuannya menghafal laksana mesin foto kopi. Apa yang dilihat, dalam sekian detik, ia mampu menghafalkannya, bahkan tanda bacanya sekaligus. Layaknya mesin foto kopi, hafalannya sama persis dengan yang tercetak di buku atau lainnya.
Maka ketika banyak ulama mencoba menguji kemampuannya, maka semua pertanyaan yang diajukan mampu dijelaskannya dengan mudah. Karena kemampuannya yang luar biasa dan sangat ajaib, maka para ulama tersebut sepakat menjulukinya dengan nama Badiuzzaman (Sang Keajaiban Zaman). Lihat buku Ksatria Terakhir, karya Farid Al Anshory, yang diterbitkan Republika Penerbit.
Sang ibunda pula hidup dalam ajaran tasawuf dan menghidupkannya di tengah keluarga. Pun dalam mendidik Said Nursi.
Ada satu lagi kisah spesial Nuriye saat mengandung Nursi. Kala itu, ia telah memiliki firasat tentang kegemilangan putranya kelak. Suatu hari di kala perutnya buncit, Nuriye bermimpi melihat sebuah bintang keluar dari perutnya. Bintang tersebut kemudian masuk ke lautan dan menyinari perairan keseluruhan. Lautan yang luas itu menjadi bercahaya di setiap sudutnya.