Home > Humor

Saat Ustadz Dibuat Kesal Atas Pertanyaan tentang Hukum Anjing Jilat Kaki

Air liur anjing merupakan najis berat dan harus dibersihkan sebanyak tujuh kali menggunakan air, dan salah satunya dengan tanah.

Humor:

Saat Ustadz Dibuat Kesal Atas Pertanyaan tentang Hukum Anjing Jilat Kaki

Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.

Kita semua dianjurkan untuk senantiasa membersihkan diri. Menjaga badan secara keseluruhan dari hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil, dan juga dari najis.

Najis juga demikian. Ada najis yang sifatnya ringan (mukhafafah), ada yang sedang (mutawasithah), dan ada pula yang berat (mughallazhah). Najis yang ringan seperti kencing bayi, cukup dengan dipercikkan air. Sedangkan najis ringan harus dengan membersihkannya lalu berwudhu, seperti kotoran, kencing, dan lainnya. Sedangkan najis berat adalah terkena jilatan lidah atau air liur dari anjing atau babi. Bila terkena najis ini, maka harus dibersihkan dengan cara mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan menggunakan air tanah.

Ada sekelompok anak muda yang sedang kongkow, kemudian salah satu di antaranya bertanya kepada seorang ustadz yang berada di majelis tersebut. Dialognya begini:

“Ustadz, air liur anjing itu najis, ya?” tanya si anak muda. Si ustadz kemudian membenarkan, air liur anjing itu najis.

“Saya pergi ke masjid, di tengah jalan, ada anjing, dan tiba-tiba anjing itu menjilat kaki. Apa yang harus saya lakukan? Apakah saya tetap pergi ke masjid, atau saya harus pulang,” tanya si anak muda.

Baca Juga: Ini Makna dari Kata Bahlul

“Nah, kalau itu, kamu harus pulang. Cuci kaki bekas jilatan anjing atau yang terkena air liur anjing itu sebanyak tujuh kali, dan salah satunya dengan menggunakan tanah,” jawab si ustadz.

Si anak muda ini tidak terima dengan penjelasan ustadz. Ia ngambek. “Kenapa harus begitu. Kalau saya sih, tetap harus ke masjid,” jawab si anak muda.

“Nggak boleh begitu, kamu cuci dulu kaki yang kena jilatan anjing itu,” kata ustadz semakin keras.

“Nggak bisa, ustadz,” sergah si anak muda. “Ngapain saya harus mencuci kaki saya dengan semua saran ustadz tadi. Mending saya langsung ke masjid saja,” lanjutnya.

Si ustadz dibuat kesal. “Ya, tidak bisa. Kamu harus cuci dulu kaki yang terkena jilatan anjing tadi dengan tujuh kali basuhan dan salah satunya dengan tanah,” kata ustadz semakin tegas.

“Ya nggak mau, ustadz. Khan, anjing jilatan kakinya sendiri, bukan kaki saya,” kata si anak muda ini tersenyum gembira, seolah sukses mengerjai si ustadz.

“Maksudmu, anjing itu bukan menjilati kakimu, tapi menjilati kakinya sendiri?” tanya si ustadz penasaran.

“Iya, anjing itu jilatin kakinya, bukan kaki saya,” ujarnya.

Berita Terkait: Beruntungnya Orang yang Rajin Menuntut Ilmu (republika.co.id)

Kisah Ibadahnya Ibadahnya Orang Alim Kalah Sama Penjaga Toko (republika.co.id)

Syair dan Lirik Lagu Abu Nawas : AL-I'TIROF (Pengakuan Dosa) - YouTube

× Image