Rasulullah Mencium Kening Imam Syibli
Rasulullah Mencium Kening Imam Syibli
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.
Kita semua tentu berharap dicintai oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam (SAW). Dan jika sudah dicintai Rasulullah, insya Allah, akan bersama dengan Rasulullah SAW di dalam surga nanti.
"Siapa yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku kelak di surga."
Demikian salah satu hadits Rasulullah SAW menceritakan betapa orang yang mencintainya akan bersamanya di dalam surga. Semoga kita semua bersama beliau kelak di surga nanti. Aamiin.
Kisah berikut ini, bisa jadi contoh nahi kita untuk lebih mencintai Rasulullah. Dan kisah ini juga menunjukkan betapa cintanya Rasulullah dengan orang yang mencintainya.
Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara sepontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu.
Syekh Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu, yaitu:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Laqod jaa-akum Rosuulun min anfusikum ‘aziizun ‘alaihi maa ‘anittum hariishun ‘alaikum bil-mu'miniina ro-uufurrohiim. Fain tawallaw faqul hasibiyalloohu laa-ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa Robbul ‘arsyil azhiim.
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."
"Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung."
Dan membaca shalawat
صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد
(Shallallahu 'Alaika Ya Rasulallah).
Kemudian Ibn Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap Syekh Syibli dan ternyata Syekh Syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah dalam mimpi Ibn Mujahid tersebut.