Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam
Perempuan Yahudi tersebut pun mendatanginya seraya memberikan sapaannya. “Wahai Muhammad,” sapanya.
“Labbayki, (saya penuhi panggilan engkau, iya ),” Rasulullah pun menjawabnya.
Perempuan Yahudi terheran dengan jawaban Rasulullah. “Bagaimana mungkin engkau menjawab sapaanku dengan ucapan terhormat sementara aku adalah musuhmu. Aku juga bukanlah orang yang mengikuti agamamu?”
“Demi Zat yang telah mengutusku menjadi seorang nabi, tidaklah aku menjawab sapaanmu dengan ucapan terhormat kecuali aku telah mengetahui bahwa Allah telah memberikan hidayah-Nya kepadamu,” jawab Rasulullah.
Betapa terperanjatnya perempuan Yahudi tersebut mendengar jawaban Rasulullah. “Sungguh, engkau adalah seorang nabi yang mulia. Engkau benar-benar memiliki akhlak dan perangai yang sangat luhur. Betapa ruginya mereka yang mengacuhkan dirimu, dan betapa sayangnya mereka yang tidak mengetahui kedudukan muliamu ini.”
Perempuan Yahudi ini lantas berucap, “Ya Rasulallah, terimalah persaksianku ini, asyahdu an laa ilaaha illa Allah, wa asyhadu annaka muhammadun rasulullah. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya engkau, Muhammad adalah utusan Allah”.
Ia ucapkan kalimat syahadat tersebut di hadapan Nabi sampai tiga kali. Di hatinya, ia berucap bahwa esok hari ia akan menyedekahkan seluruh hartanya, mengadakan jamuan peringatan maulid nabi besar-besaran sebagai bentuk suka cita sebab ia telah memeluk Islam. Juga sebagai ungkapan syukur atas apa yang telah ia lihat di mimpinya malam itu.
Pagi harinya, betapa kagetnya perempuan tersebut melihat suaminya dengan begitu antusiasnya telah mempersiapkan sebuah jamuan dan acara yang besar.
“Ada apa ini? Apa yang akan engkau lakukan dan kenapa engkau begitu antusias menyiapkannya?”
“Apa yang aku lakukan ini adalah lantaran orang yang engkau telah memeluk Islam disebabkannya semalam,” jawab suaminya.
“Siapa yang memberitahumu atas rahasia yang tak seorang pun mengetahui hal ini?” tanya sang istri.
“Aku telah diberitahu oleh orang yang di hadapannya aku telah memeluk Islam setelah engkau. Dialah yang mengenalkan kepada Allah dan mengajak kepada-Nya,” jelas sang suami.