Inilah 7 Keutamaan Puasa
Senantiasa sehat
Orang yang berpuasa pasti akan sehat. Karena perut yang menjadi tempat makanan, akan kosong saat berpuasa. Dan kuman-kuman penyakit pun akan berusaha bertahan hidup dengan sisa-sisa makanan yang ada.
Ada satu ungkapan yang patut direnungkan antara efek puasa dengan kesehatan. “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat.” Setelah dilakukan penelitian dan pembuktian, pernyataan diatas berhasil diungkap oleh sejumlah ahli kesehatan, mengenai efek puasa bagi kesehatan.
Prof Dr Hembing Wijayakusuma, dalam bukunya Puasa itu Sehat menyebutkan, ketika seseorang berpuasa, maka sekitar 600 miliar sel dalam tubuh akan menghimpun diri agar dapat bertahan hidup. Bila tidak, maka sel-sel yang terbiasa menggerogoti sisa-sisa makanan di dalam tubuh itu akan mati.
Syafaat dari puasa dan Al-Qur’an
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata: “Wahai Rabb-ku, aku menghalangi dirinya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafaat karenaku. Al-Qur’an pun berkata: “Aku telah menghalangi dia dari tidur di malam hari, berilah dia syafaat. (Diriwayatkan oleh Ahmad (No 6626) Hakim (1/554) Abu Nuaim (8/161) dari jalan Huyyay bin Abdullah dari Abdurrahman Al-Hubuli dari Abdullah bin Amr. Dan sanad hasan).
Puasa merupakan kafarat
“Dan sempurnakanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit) maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepala-mu hingga kurban itu sampai ke tempatnya, maka barangsiapa sakit atau ada gangguan di kepala, hendaklah memberi fidyah yaitu berpuasa atau memberi sedekah dengan menyembelih kurban ketika telah aman. Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji dengan cara Tamattu’, maka wajiblah menyembelih kurban yang sudah di dapat (membayar dam), dan barangsiapa yang tak menemukan (binatang kurban atau tak mampu), wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari lagi apabila kamu telah kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. (QS al-Baqarah [2]: 196).
“Dan jika ia dari golongan orang yang mengikat perjanjian antara kamu dengan mereka maka hendaklah dibayar uang tebusan yang diserahkan kepada keluarga dan merdekakan budak, tetapi barangsiapa tak mampu, maka berpuasalah dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah (sebagai suatu jalan bertobat) karena Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisaa [4]: 92).
Wallahu A'lam.