Kala Malaikat Jibril Ciut Nyali Bertemu Makhluk Ini
Oleh Syahruddin El Fikri
Malaikat Jibril dikenal sebagai Sayyidul Malaa`ikah (pemimpin para malaikat). Kedudukan ini didapatkan karena Jibril menjadi satu-satunya malaikat yang ditugaskan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) untuk menyampaikan wahyu Al-Quran kepada Sayyidul Anbiya` (pemimpin para nabi), yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW). Dengan kedudukan ini, maka malaikat-malaikat Allah yang lainnya tunduk dan patuh kepada Jibril Alaihis Salam (AS).
Namun demikian, walaupun kedudukannya begitu tinggi dan dipatuhi segala petuahnya, ada kala satu waktu Malaikat Jibril begitu ciut nyali dan tampak takut saat bertemu dengan salah satu makhluk Allah.
Dalam kitab Al-Khusyu’ fis shalah karya Al Hafidz Ibnu Rajab, pada bagian penutup diceritakan bahwa Rasulullah SAW sedang duduk bersama dengan Malaikat Jibril. Ketika itu, Malaikat Jibril menjadi ciut saat kedatangan sesosok makhluk yang tiba-tiba.
Rasul SAW bercerita: “Saat duduk bersama dengan Malaikat Jibril Alaihissalam (AS), langit tiba-tiba terbelah dan bersamaan dengan itu turunlah satu sessok makhluk. Makhluk itu mendatangi kami berdua. Dan Ketika melihat kehadirannya, aku melihat Malaikat Jibril nampak ketakutan dan gelisah.”
Makhluk itu kemudian bertanya kepadaku. “Wahai Rasulullah, aku diutus oleh Allah SWT dan membawa pesan untuk disampaikan kepada dirimu. Aku datang untuk memberimu pilihan yang harus kamu ambil salah satunya,” kata dia.
Sejurus kemudian, kata Rasul, dia menyampaikan pesan tersebut. “Apakah engkau akan menjalani hidupmu seperti seorang raja (yang bergelimang dengan harta), atau sebagai hamba sahaya?”
Lalu Rasul SAW menoleh kepada Malaikat Jibril AS untuk meminta pertimbangan. Dan ia mengisyaratkan untuk mengambil pilihan yang kedua, yakni menjadi hamba sahaya. Dan beliau lalu menyampaikan pilihannya. “Aku memilih menjadi nabi yang hidup bagai hamba sahaya (fakir miskin).”
Setelah mendengar jawaban dari manusia yang mulia itu, maka makhluk yang bertanya tadi pun kemudian pamit setelah mengutarakan salam. Setelah itu, kata Rasul, Malaikat Jibril berubah wajahnya menjadi lebih tenang dari sebelumnya.
“Kejadian ini sangat aneh sekali. Dia tidak pernah sekalipun turun ke bumi, kecuali pada saat ini,” ujarnya.
Rasul kemudian bertanya kepada Malaikat Jibril. “Mengapa engkau terlihat gelisah dan ketakutan saat melihatnya, wahai Jibril?”
Jibril pun menjawab, “Demi Allah, aku tidak berpikir ia akan turun ke bumi, kecuali untuk mengabarkan datangnya hari kiamat.”