Ramaikan HSN 2025, Puluhan Pelajar Ikut Pelatihan Menulis Kaligrafi di Pameran Mushaf Al-Qur’an

SAJADA.ID, DEPOK — Puluhan pelajar dari berbagai lembaga pendidikan di Kota Depok antusias mengikuti pelatihan menulis kaligrafi dalam rangkaian Pameran Manuskrip (Mushaf) Al-Qur’an yang digelar oleh Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama Kota Depok. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag RI, Bayt Al-Qur’an, Kemenag Kota Depok, dan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Depok.

Kegiatan bertajuk Quranic Manuscript Exhibition ini berlangsung selama tiga hari, 22–24 Oktober 2025, di Perpustakaan Daerah Kota Depok, kompleks Balai Kota Depok, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Dalam pelatihan kaligrafi, para pelajar mendapatkan bimbingan langsung dari pelatih kaligrafi Bayt Al-Qur’an Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Suharno El Faiz, yang dikenal sebagai juara pertama Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ) Nasional Cabang Dekorasi dan Kontemporer.

Dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, ia melatih para siswa membuat sketsa huruf, mencampur warna, mengecat, serta menata komposisi hiasan kaligrafi di atas kanvas.

"Belajar kaligrafi memerlukan ketekunan dan konsistensi. Tidak cukup hanya bisa menulis indah, tapi harus sabar berproses agar muncul nilai seni dan ruh spiritual dalam setiap goresan huruf,” ujar Suharno El Faiz.

Para pelajar terlihat antusias mengikuti setiap arahan pelatih. Ada yang memilih mendesain motif bunga, sementara yang lain membuat pola geometris dan abstrak. Suasana ruang pelatihan tampak hidup dengan warna-warni tinta dan cat kaligrafi yang menghiasi kanvas mereka.

Ketua JQH NU Kota Depok, Ustadz Adib Alma’zumi Al Hafidz, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah dan perjalanan penulisan Al-Qur’an dari masa ke masa kepada masyarakat, khususnya generasi muda Muslim.

"Kami ingin masyarakat mengenal sejarah penulisan Al-Qur’an sejak masa Rasulullah ﷺ, para sahabat, hingga perkembangan mushaf di dunia Islam dan Nusantara. Dengan begitu, tumbuh kecintaan dan penghormatan yang lebih mendalam terhadap Al-Qur’an,” ujar Ustadz Adib.