Home > Agama

Rumah Tangga Berkah Bersama Al-Quran

Untuk mencapai predikat keluarga sakinah, mawaddah, dan penuh rahmah serta dalam keberkahan Al Quran, terdapat beberapa langkah yang bisa diikhtiarkan.

Rumah Tangga Berkah Bersama Al-Qur’an



SAJADA.ID--Qur’anic School of Dewan Dakwah kembali menyelenggarakan kajian bertajuk “Indahnya Keluarga Bersama Al Qur’an” bersama Ustadz Aswan Haidi, M.Pd.I., Sabtu (13/9). Kegiatan yang diikuti oleh para wali santri tingkat SMP dan SMA ini berlangsung secara offline di Masjid Nourah Abdurrahman, Pusdiklat Dewan Dakwah Cipayung serta online melalui kanal YouTube resmi, sehingga semakin banyak orang tua dapat menyimak pesan-pesan penting tentang bagaimana membangun keluarga yang harmonis dan penuh berkah dengan berlandaskan Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Mudir Qur’anic School of Dewan Dakwah, Ustadz Heri Syahmuda Sitorus, M.Pd., menyampakan, “Kegiatan ini berlngsung rutin taip bulan dengan tujuan selain mendapatkan ilmu juga bagian dari silaturahmi antara sekolah dan orang tua, serta antar orang tua sendiri untuk sharing-sharing.

”Ustadz Aswan Haidi mengiaskan, “Al Qur’an sebagai peta dalam keluarga. Ia memiliki peran yang sangat penting untuk menunjukan jalan ke tujuan yang ingin dicapai. Keberadaan kapten kapal, penumpang, teknisi, dan lainnya ketika tidak ada peta, keluarga perahu keluarga ini bisa jadi akan nyasar atau menabrak karang.”

Beliau pun menegaskan bahwa keindahan sebuah keluarga terletak pada kedekatannya dengan Al-Qur’an. Rumah tangga yang Qur’ani adalah rumah tangga yang menjadi qurrata a’yun (penyejuk hati) bagi anggota keluarganya kehidupannya penuh dengan sakinah, mawaddah, warahmah.

 وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا ٧٤

“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa,’” (QS Al Furqan 74).

Untuk mencapai predikat keluarga sakinah, mawaddah, dan penuh rahmah serta dalam keberkahan Al Qur’an, terdapat beberapa langkah yang bisa diikhtiarkan.

Pertama, memiliki pasangan. Dalam Islam, pasangan suami-istri diibaratkan seperti pakaian: saling menutupi, melindungi, sekaligus memberikan kenyamanan. Dari sini lahir enam konsekuensi penting dalam keluarga, yakni hubungan yang erat, saling membutuhkan, menghadirkan ketenangan, menutupi kekurangan, memperlakukan dengan baik, serta saling menjaga. Semua poin tersebut diperkuat dengan ayat-ayat Al-Qur’an,

هُنَّ لِبَاسٌ لَّـكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka,” (QS. Al Baqarah: 187).

Kedua, terkumpul cita-cita mulia. Visi hidup sahabat Nabi bukanlah bermegah-megahan dengan harta, melainkan menjadikan surga sebagai tujuan utama. Cita-cita mulia dalam keluarga Qur’ani mencakup empat hal penting: menjadikan surga sebagai tujuan tertinggi; membangun keluarga yang paham agama sebagaimana semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan kebaikan; berusaha menjadi manusia terbaik dengan mempelajari serta mengajarkan Al-Qur’an; dan meraih mahkota kemuliaan di akhirat berkat kedekatan dengan Al-Qur’an.

× Image