Home > Situs

Masjid Abu Dzar Lokasi Sujud Syukur Rasulullah SAW

Menurut seorang peneliti, nama masjid ini lebih tepat Masjid Syukur atau Masjid Sajdah.
Masjid Sajdah atau Masjid Syukur, dan dikenal pula dengan Masjid Abu Dzar. (Repro dari Buku Sejarah Madinah)
Masjid Sajdah atau Masjid Syukur, dan dikenal pula dengan Masjid Abu Dzar. (Repro dari Buku Sejarah Madinah)

Masjid Abu Dzar; Lokasi Sujud Syukur Rasulullah SAW

SAJADA.ID--Fungsi utama masjid adalah sebagai tempat mendirikan shalat lima waktu. Namun demikian, dibalik fungsi itu ada tujuan pula pembangunan masjid untuk menghormati atau mengenang peristiwa di masa lampau.

Di Kota Madinah Al Munawwarah, kota Rasulullah itu banyak sekali masjid-masjid. Walau jumlahnya banyak, tetapi luasnya tidak besar. Tujuan pembangunannya murni untuk mengenang peristiwa masa lalu.

Salah satunya adalah Masjid Sajdah atau Masjid Abu DzarAl Ghifari. Lokasi masjid ini terletak + 900 m sebelah utara Masjid Nabawi. Disebut juga Masjid Sajdah, karena Rasulullah SAW melakukan sujud syukur di lokasi tersebut. Ada pula yang menyebutnya dengan Masjid Syukur. Tetapi saat ini lebih dikenal dengan nama Masjid Abu Dzar.

Akan tetapi, peneliti sejarah Kota Madinah, Dr Tanidhab Al-Faidi, mengungkapkan bahwa penamaan masjid yang terletak di Jalan Abu Dzar Al-Ghifari ini dengan nama Masjid Abu Dzar merupakan kesalahan fatal.

Sebab, nama masjid itu sebenarnya adalah Masjid As-Sajdah atau Masjid Asy-Syukr. Dinamakan demikian karena Nabi SAW pernah bersujud sangat lama saat shalat di masjid ini hingga sebagian sahabat menyangka beliau telah wafat.

Sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Madinah, karya Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani (hlm. 69) disebutkan, sebuah riwayat dari Abdurrahmân ibn Auf yang mengisahkan bahwasanya Rasulullah suatu ketika keluar rumah menuju kebunnya, kemudian beliau masuk dan menghadap kiblat, dan menyimpuhkan diri bersujud, hingga saya (Abdurrahman) menanyakan-nya pada beliau:

"Wahai Rasulullah engkau tadi sujud, dan aku takut dalam sujudmu tadi Allah akan menggenggam jiwamu". Nabi pun menjawab: "Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan memberiku kabar gembira, dan mengatakan:

"Sesungguhnya Allah menegaskan bahwa barangsiapa bershalawat atasmu (Muhammad), maka Aku akan bershalawat atasnya, dan barangsiapa memberi salam kepadamu, maka Aku pun akan memberi salam kepadanya'. Oleh karena itu, saya lalu sujud syukur kepada-Nya." (Al-Hakim, al-Mustadrak, 1/222).

Al-Ala’ bin Abdurrahman meriwayatkan dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Seseorang yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (Sunan Ad-Darimi, jilid II, hlm. 217).

× Image