Home > Hikmah

Ketika Siti Hajar Protes kepada Nabi Ibrahim

Akhirnya dia pasrah setelah disampaikan bahwa itu adalah perintah Allah.

Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilullâh, berhenti melangkah.

Dunia seolah berhenti berputar. Malaikat yang menyaksikan peristiwa itu pun turut terdiam menanti jawaban Ibrahim AS.

Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.

Pertanyaan atau lebih tepatnya gugatan Hajar membuat semuanya terkesiap.

Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata :

Iya, ini perintah Tuhanku!

Hajar berhenti mengejar, dan dia terdiam. Lantas meluncurlah kata-kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin.

"Jikalau ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami."

Ibrahim AS pun beranjak pergi.

Dilema itu punah sudah.

Ini sebuah PENGABDIAN, ATAS NAMA PERINTAH ALLÂH. BUKAN PEMBIARAN.

Itulah IKHLAS...

IKHLAS adalah wujud sebuah keyakinan mutlak, pada Sang Maha Mutlak.

IKHLAS adalah kepasrahan. Bukan mengalah apalagi menyerah kalah.

*IKHLAS* itu adalah ketika engkau *sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan dan kuat untuk mengejar,* namun... engkau *memilih untuk patuh dan tunduk*.

*IKHLAS* adalah sebuah *kekuatan untuk menundukkan diri sendiri, dan semua yang engkau cintai.*

*IKHLAS* adalah *memilih jalanNya. Bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain.*

*IKHLAS bukan lari dari kenyataan.*

*IKHLAS bukan karena terpaksa.*

*IKHLAS bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.*

*IKHLAS tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada.*

*IKHLAS itu tangga menujuNya, mendengar PerintahNya, mentaati-Nya.*

*IKHLAS adalah IKHLAS itu sendiri.*

*Murni tanpa embel2 kepamrihan apapun.*

*Suci bersih 100 persen, hanya karenaNya dan mengikuti KehendakNya, tidak yang lain..!!!*

Setelah ditinggal suaminya, Ibrahim, Hajar menggendong putranya, Ismail . Sambil lapar dan haus Hajar terduduk. Kaki Ismail mengepak-ngepak ke pasir dan keluarlah air, yang kita sebut air zamzam. Di situ Siti Hajar dan Ismail hidup selama beberapa tahun.

Setelah lsmail remaja datanglah Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Ismail dan Ibrahim ikhlas dan patuh kepada Allah.

Maka ketika sudah dibaring... ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba.

*"Setiap kita adalah 'IBRAHIM'* dan *setiap Ibrahim punya 'ISMAIL'...*

Ismailmu mungkin *'HARTAMU',*

Ismailmu mungkin *'JABATANMU',*

Ismailmu mungkin *'GELARMU',*

Ismailmu mungkin *'EGOMU',*

Ismailmu adalah sesuatu yang kau 'SAYANGI' dan kau 'PERTAHANKAN' di dunia ini...

Ibrahim tidak diperintah Allâh untuk membunuh Ismail. Ibrahim hanya diminta Allâh untuk MEMBUNUH RASA 'KEPEMILIKAN' terhadap Ismail.

× Image