Idul Adha Jadi Puncak Penghambaan dan Merajut Ukhuwah

Idul Adha Jadi Puncak Penghambaan dan Merajut Ukhuwah
SAJADA.ID, CIPUTAT--Momentum Idul Adha, harus menjadi spirit dalam mempererat ukhuwah dan kesalehan sosial. Itulah yang disampaikan Ketua Umum Yayasan Sinergi Harmoni Indonesia, Dr. Ismail, S.Sos., M.Pem.I, saat menjadi khatib Jumat di Masjid Al-Irfan, Perumahan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ciputat, Jumat (6/6/2025).
Dalam khutbahnya, Ismail mengingatkan seluruh jamaah agar selalu bertakwa kepada Allah SWT. "Sebaik-baik bekal adalah bekal takwa," ujarnya.
Mengutip ayat 197 Surat Al Baqarah, Staf pengajar UMJ ini menyampaikan, dengan bertakwa maka manusia akan mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat dengan sukses.
Dalam khutbahnya, Ismail juga menyampaikan tentang makna Kurban. Menurutnya, Idul Adha mengajarkan kita bahwa kurban bukanlah soal menyembelih hewan semata. Ia adalah ritual simbolik dari penyembelihan ego, hawa nafsu, kesombongan, dan individualisme.
"Idul Adha juga mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah adalah puncak dari segala bentuk penghambaan, dan bahwa hidup yang bernilai adalah hidup yang diwarnai dengan pengorbanan dan rasa syukur," tegasnya.
Mengutip QS. Al-Hajj ayat 37, hakikat kurban adalah ketakwaan kepada Allah SWT. "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-Hajj, (22): 37)

Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info