Dikira Bodoh, Bahlul Maknanya Pintar
Di Indonesia, istilah bahlul seringkali dikonotasikan dengan sesuatu yang jelek. Bahlul sering diartikan sebagai orang yang bodoh. Misalnya kalimat; ‘Ente Bahlul,´(kamu bodoh).” Atau kalimat itu juga ditujukan untuk seseorang yang akalnya tidak waras alias gila.
Konotasi ini jelas salah kaprah. Sebab, bahlul sendiri dalam bahasa Arab artinya adalah orang yang pintar, cerdas. Oleh karena itu, para sahabat sekalian, jangan sekali-kali lagi mengatakan seseorang dengan kata bahlul, ya. Hehe.
Istilah bahlul yang dikonotasikan dengan kejelekan (bodoh) memiliki sejarah yang cukup panjang. Habib Ali Zaenal Al-Kaff mengatakan, para generasi terdahulu (generasi awal), orang-orang yang dating dari Hadramaut (Yaman) ke Indonesia atau Nusantara, dan ke Malaysia, mereka tidak ingin mengatakan kepada anak keturunan mereka dengan panggilan nakal.
“Kalau zaman dahulu, mereka yang datang ke Nusantara jika mereka lihat anak mereka nakal maka dikatakan ‘kamu ini pintar sekali’, ‘kamu ini bahlul’. Bahlul artinya apa....Pintar,” tuturnya. dikutip dari unggahan video di akun Instagram miliknya.
Padahal, maksud orang tua itu, kata Habib Ali, kamu anak pintar. Sebab, mereka para orang tua tidak ingin menyebut anaknya dengan kata-kata bodoh. Sebab, penyebutan itu bisa bermakna doa.
“Jadi kalau kita marah kepada anak, jangan marah dengan mengatakan sesuatu kalimat yang tidak baik, karena itu doa,” ucapnya.
Karena dipanggil dengan kata-kata tersebut, masyarakat awam kemudian memaknai dengan salah. Dikira oleh orang awam, panggilan bahlul itu artinya kamu bodoh, kamu nakal. Akhirnya, kata Habib Ali, istilah ini keterusan sampai sekarang dengan makna yang salah fatal.
Berita Terkait: Beruntungnya Orang yang Rajin Menuntut Ilmu (republika.co.id)
Kisah Ibadahnya Ibadahnya Orang Alim Kalah Sama Penjaga Toko (republika.co.id)
Syair dan Lirik Lagu Abu Nawas : AL-I'TIROF (Pengakuan Dosa) - YouTube
Istilah yang salah kaprah ini juga mungkin merujuk pada nama seseorang, yakni Bahlul, saudara dari khalifah Harun Al-Rasyid, Dinasti Abbasiyah. Kesehariannya, Bahlul suka menyendiri memiliki pemikiran yang agak nyeleneh. Sikap dan perilakunya seolah-olah dia seperti orang yang kurang waras. Padahal, Bahlul adalah seorang ulama, sufi yang sangat wara dan tawadhu.
Allahu A’lam.