Home > Agama

Kaya tak Menjamin Bisa Berangkat Haji

Haji adalah untuk mereka yang mampu lahir dan batin, agar di Tanah Suci mereka semakin menunduk agar tidak menyombongkan diri.

Kaya tak Menjamin Bisa Berangkat Haji

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Menunaikan ibadah haji menjadi dambaan setiap muslim. Kaya, miskin, semuanya punya keinginan dan harapan sama, bisa menunaikan ibadah ke haji ke Tanah Suci.

Allah SWT berfirman;

....وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ ...

Artinya: "... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..." (QS. Ali Imran: 97)

Menunaikan ibadah haji itu mayoritasnya adalah bagi mereka yang mampu (istitho'ah). Mampu dalam hal maliyah (harta benda untuk biaya haji), mampu dalam hal badaniyah (sehat jasmani dan rohani), serta istithoah dalam hal amniyah (keamanan).

Sehat jasmani dan rohani, serta jaminan keamanan, belum jaminan bisa berangkat bila kekurangan biaya. Keamanan terjamin dan ongkos naik haji sudah ada, tidak menjamin langsung berangkat haji, jika fisik sedang sakit.

Keuangan terjamin, sehat secara fisik, jika kondisi keamanan tidak terjamin seperti peristiwa covid-19 lalu, juga bukan jaminan bisa langsung berangkat. Ratusan ribu jamaah haji Indonesia gagal mendapatkan kuota pada tahun 2020. Bahkan pada tahun 2021 hanya mendapatkan kuota 1000 orang.

Kini, tampaknya makna istithoah mungkin perlu diperluas lagi, "dapat visa". Sebab, keamanan sudah terjamin, biaya sudah dibayarkan, kesehatan jamaah mumpuni, tapi visa tak keluar, juga tidak bisa berangkat haji.

Inilah yang dialami ribuan jamaah haji furoda. Ratusan juta rupiah biaya dikeluarkan demi mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji, tak perlu antre hingga puluhan tahun seperti Surtinah (67) asal Purworejo Jawa Tengah. Tukang pijat bayi ini menabung selama lebih 28 tahun, hingga pada 28 Mei 2025 berangkat menunaikan ibadah haji.

× Image