Home > Situs

Arti "Madinah" yang Jarang Diketahui Orang

Madinah berarti tunduk dan patuh kepada Allah.
Masjid Nabawi di Kota Madinah Al Munawwarah.
Masjid Nabawi di Kota Madinah Al Munawwarah.

Arti "Madinah" yang Jarang Diketahui Orang

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Peristiwa sejarah terpenting di kota Yatsrib terjadi pada hun 622 M yaitu ketika penduduk kota itu menerima ke-diran Nabi Muhammad SAW. Sejak saat itu, nama Yatsrib

diganti oleh Nabi SAW menjadi al-Madinah al-Munawwarah. Kemudian beliau memohon kepada Allah ketentraman dan keberkahan atas kota tersebut.

Penduduk Madinah terkenal ramah, berperangai halus, dan berakhlak mulia. Sejak kedatangan Islam ke kota itu, hubungan sosial masyarakat terjalin dengan baik berdasarkan tuntunan Islam. Corak kehidupan mereka pun jauh dari nuan-keras, berbeda dengan model kehidupan suku-suku Arab di sekitarnya.

Hal itu disebabkan karena tuntunan hidup bermasyarakat dan beragama mereka tidak hanya bersumber dari tradisi Nabi SAW, tetapi juga langsung dari Alquran. Allah menyebut kata Madinah dan penduduknya beberapa kali di dalam Alquran. Di antaranya di dalam surah at-Taubah ayat 101 dan 120, surah al-Ahzab dalam ayat 60, surah al-Hasyr ayat 9, dan surah al-Munafiqun ayat 8.

Arti Madinah

Aspek kesejarahan kota Madinah memang sangat menarik diperbincangkan. Tetapi yang lebih menarik perhatian banyak kalangan, terutama pemerhati politik, adalah perubahan nama dari Yatsrib ke al-Madinah al-Munawwarah. Nurcholish Madjid (Cak Nur) pernah menelaah masalah ini.

Dalam artikelnya yang berjudul Islam dan Politik, Suatu Timauan atas Prinsip-Prinsip Hukum dan Keadilan, Cak Nur menuturkan, kebijakan Nabi SAW mengubah nama kota itu bukan perkara kebetulan. Di baliknya terkandung makna yang luas dan mendalam, yang mengubah model dan cara hidup masyarakat di Jazirah Arab.

Secara kebahasaan, kata "madinah" berarti kota. Kata ini punya akar kata yang sama dengan kata din yang berarti agama Kedua kata itu berasal dari tiga huruf yaitu "d-y-n" (dal-ya-wn), yang bermakna dasar "patuh".

Dengan demikian, menurut Cak Nur, kedua kata itu mengajarkan sikap tunduk-patuh kepada Sang Maha Pencipta. Kepatuhan penuh pasrah kepada Yang Maha Pencipta, dalam bahasa Arab disebut Islam, yang memiliki makna damai dan keselamatan.

× Image