Home > Agama

Khutbah Jumat: Keberuntungan Orang yang Suka Bersilaturahim

Banyak manfaat yang bisa didapat dari silaturahim.

Khutbah Jumat: Keberuntungan Orang yang Suka Bersilaturahim


KHUTBAH PERTAMA

الحمد لله الذي أمر بصلة الأرحام، ووعد من وصلها بالبركة في الأعمار والأرزاق، وتوعد من قطعها باللعنة في الدنيا والآخرة. أحمده سبحانه وأشكره، وأتوب إليه وأستغفره.وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه، ومن سار على نهجه إلى يوم الدين.أما بعد،فأوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال تعالى:وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنْ اتَّقُوا اللَّهَ(سورة النساء: ١٣١)معاشر المسلمين رحمكم الله

Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita merenungi satu amalan besar yang sangat ditekankan dalam agama kita: yaitu silaturahim.

Silaturahim bukan hanya sekadar hubungan kekerabatan, namun sebuah kewajiban syar’i dan tanda keimanan yang sejati. Banyak dalil dari Al-Qur’an dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menekankan pentingnya menjaga tali silaturahim.

قال الله سبحانه وتعالى:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ. أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ(سورة الرعد: ٢١-٢٢)

"Dan orang-orang yang menyambung apa yang Allah perintahkan untuk disambung, mereka takut kepada Tuhannya dan khawatir akan hisab yang buruk. Mereka itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik (surga)."(QS. Ar-Ra'd: 21-22)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ(رواه البخاري ومسلم)

"Barang siapa yang senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturahimnya."

Hadis ini menunjukkan bahwa keberuntungan duniawi—seperti panjang umur dan kelapangan rezeki—dapat diperoleh melalui amalan ukhrawi yaitu menjaga silaturahim.

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Betapa banyak di antara kita yang meremehkan silaturahim. Hubungan dengan saudara kandung, paman, bibi, atau bahkan orang tua, menjadi renggang karena harta, warisan, atau hanya karena perbedaan pendapat. Padahal, silaturahim adalah penyebab turunnya rahmat dan keberkahan hidup.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ: مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ، وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ(رواه البخاري ومسلم)

"Silaturahim itu menggantung di Arsy, ia berkata: Barang siapa menyambungku, Allah akan menyambungnya. Barang siapa memutusku, Allah akan memutusnya."

Hadis ini memperjelas bahwa hubungan kita dengan Allah juga berkaitan dengan hubungan kita dengan sesama.

Silaturahim bukan hanya dengan memberi hadiah atau kunjungan, tapi juga dengan:
1. Mendoakan keluarga

2. Menyapa lewat pesan atau telepon

3. Membantu ketika dalam kesulitan

4. Tidak memutuskan komunikasi walau sedang marah

Janganlah kita menjadi orang yang keras hati. Nabi bersabda:

مَنْ لَمْ يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

"Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi."

أحبتي في الله،

Kita hidup di zaman yang penuh godaan untuk memutuskan silaturahim: ego tinggi, kesibukan dunia, media sosial yang menyulut konflik. Maka mari kita lawan semua itu dengan memuliakan keluarga dan menyambung hubungan, karena di situlah letak keberuntungan hakiki.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْوَاصِلِينَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَاطِعِينَ، وَارْزُقْنَا رِزْقًا وَاسِعًا، وَعُمْرًا مَدِيدًا فِي طَاعَتِكَ.
أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.

----

× Image