Home > Hikmah

Cara Imam Hanafi Menghadapi Tetangganya yang Menyebalkan

Para ulama selalu meneladani akhlak Rasulullah dalam menghormati tetangganya.

Cara Imam Hanafi Menghadapi 'Tetangganya yang Menyebalkan'


SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Tetangga adalah orang yang terdekat dengan tempat kita. Keberadaannya kadang menyenangkan, namun ada pula yang menyebalkan. Kondisi ini pun pernah dialami Abu Hanifah, atau yang lebih dikenal dengan kunyah Imam Hanafi.

Nama aslinya adalah Nu'man bin Tsabit. Beliau wafat pada tahun 150 H. Imam Hanafi adalah salah satu dari empat mazhab yang sangat terkenal di dunia Islam. Dari keempat imam mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali), Imam Hanafi adalah yang tertua.

Beliau dikenal sebagai ulama yang lurus, ahli dalam bidang ilmu fikih, mantiq (logika), dan lainnya. Kealimannya tak perlu diragukan lagi.

Begitu alimnya, banyak orang yang mengagumi dan memghormatinya. Namun demikian, di antara yang baik, selalu ada yang berburuk sangka bahkan berbuat zalim kepada beliau. Dan yang zalim itu bukan orang jauh, tetapi tetangga terdekatnya.

Dalam kitab Akhlaq Lil Banin Juz 2 Bab 17 (hlm. 37) dikisahkan sejumlah kisah inspiratif para wali-wali Allah dalam menghormati tetangganya. Salah satunya kisah Imam Hanafi dan tetangganya.

Dikisahkan, Imam Hanafi mempunyai seorang tetangga yang dengki (hasud) dan suka mengganggunya serta menggunjingnya. Akan tetapi, beliau senantiasa bersabar terhadapnya.

Diceritakan, apabila beliau melewatinya dan memberi salam kepadanya, tetangganya itu acuh saja dan tidak membalas salamnya. Imam Hanafi sabar saja atas sikap tetangganya itu.

Dalam beberapa kesempatan, tetangganya itu suka membawakan syair-syair yang menyinggung Imam Hanafi. Tetapi, Imam Hanafi tetap bergeming. Beliau tak membalas gunjingan bahkan hinaan dan sindiran tetangganya tersebut.

× Image