Home > Al Quran

Pahami Metode Dakwah Agar Jadi Teladan

Dosa besar disisi Allah, orang yang hanya bisa mengatakan tetapi tidak bisa mengerjakan.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ. كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Shaff ayat 2-3).

Oleh karena itu, sebaiknya dan seharusnya pendakwah menyampaikan sesuatu yang dia juga mengerjakannya, sehingga ia layak diikuti dan diteladani. Pendakwah tidak dibenarkan menyinggung atau mencela orang yang didakwahi, apalagi sampai menghina dan merendahkan mereka.

Keteladanan pendakwah itu dimulai dari cara hidupnya, cara bergaulnya, cara berpakaiannya, dan adab (sopan santunnya).

Pakaiannya hendaklah yang sopan dan enak dipandang, sehingga orang yang mendengarkan dan melihat dirinya berdakwah mau menyaksikan dan memperhatikannya. Sangat tidak elok bila pendakwah memakai kaos oblong saja saat berbicara di hadapan orang yang banyak yang menyaksikan dakwahnya.

Memang betul bahwa yang penting itu materi dakwahnya, bukan siapa yang menyampaikan, namun cara menyampaikan dan penampilan luar juga penting agar dirinya bisa diteladani. Istilahnya, jika dirinya ingin dimuliakan, maka muliakanlah orang lain. Jika dia ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.

Sebagai uswah hasanah (teladan), maka bila dia menyampaikan hendaknya dia juga mengerjakan. Bukan sebaliknya, dia menyampaikan, tapi dirinya tak bisa mengerjakannya. Pendakwah seperti inilah yang mendapat ancaman dan peringatan dari Allah SWT. Wallahu A'lam. (Syahruddin/sajada.id)

× Image