Keutamaan Merayakan Maulid Nabi SAW
وقال السر السقطي قدس الله سره من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم وقد قال صلى الله عليه وسلم " من أحبني كان معي في الجنة
Al-Sirr Al-Saqati Rahumahullah, berkata, siapa pun yang pergi ke tempat perayaan kelahiran (Maulid) Nabi SAW, maka ia seperti pergi ke salah satu taman surga, karena dia hanya bermaksud ke tempat itu atas kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW, dan sebagaimana Rasul bersabda, “Barangsiapa yang mencintaiku, dia akan bersamaku di surga.”
Kemudian, ada pula yang meriwayatkan kisah dari Abu Lahab yang mendapatkan keringanan siksa dari Allah pada setiap Senin karena bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, merayakan maulid Nabi menjadi wasilah mendapatkan ampunan dari siksa kubur dan meninggal dalam keadaan iman. Ulama sepakat bahwa Abu Lahab diringankan siksanya setiap hari Senin karena ia pernah bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Shahih al-Bukhari. Bersumber dari riwayat Urwah bin Zubair, bahwa ketika Abu Lahab meninggal, ia didatangi oleh salah seorang keluarganya dalam mimpi dan ditanyai tentang keadaannya. Abu Lahab menjawab, “Aku diringankan siksaku setiap hari Senin karena aku pernah membebaskan budak wanita bernama Tsuwaibah yang telah menyusui Nabi Muhammad SAW.