Hanya Senda Gurau; Pelajaran QS Al-An'am Ayat 32
Hidup di dunia ini hanya sementara, dan mari perbanyak amal ibadah untuk bekal kehidupan di akhirat kelak. Seorang kita mendengar bahwa hidup di dunia ini hanya sekadar untuk minum. Setelah selesai hausnya, maka dia akan melanjutkan kembali perjalanannya. Dalam bahasa Jawa sering dikatakan, urip iku mung mampir ngombi, hidup itu hanya sekadar minum.
Hidup di dunia ini hanya sekadar main-main dan senda gurau semata.
وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
“Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orangorang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS al- An'am [6]: 32).
Selama hidup di dunia, kita disarankan untuk memaksimalkan ibadah. Walau demikian, kita juga diperintahkan untuk tetap bekerja untuk kehidupan dunia, seolah-olah kita hidup selamanya. Tapi, kita diharapkan tidak melupakan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Dan saat beribadah, diharapkan penuh konsentrasi berharap kepada Allah, seolah-olah besok hari kita akan mati.
اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”
Perhatikan pula Surah Al-Qashah ayat 77. Dalam ayat tersebut, kita diperintahkan Allah untuk tidak melupakan kehidupan akhirat.
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash: 77).
(Syahruddin El Fikri, Jurnalis Republika, Khadimul Rumah Berkah)