SPS Uhamka Jalin Kerja Sama dengan Sekolah Cahaya Al-Qur'an
SPS Uhamka Jalin Kerja Sama dengan Sekolah Cahaya Al-Qur'an
DEPOK--SPS Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) bekerja sama dengan Sekolah Cahaya Qur’an mengadakan Workshop dan Training Pembuatan dan Analisis Soal. Kegiatan bertempat di Sekolah Cahaya Qur’an, Depok pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dan diikuti oleh pengelola dan staf pengajar dari TK, SD, dan SMP di sekolah tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala SMP Tahfiz Cahaya Qur’an, Ust. Asep Zainudin, M,Pd. menyambut baik kegiatan tersebut karena kegiatan ini menjadi bagian dari meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam pembuatan soal serta menganalisisnya. Dukungan penuh dari sekolah tersebut juga terlihat dari animo guru yang hadir memenuhi ruangan workshop.
Dr. Amelia Vinayastri S.Psi, M.Pd selaku Kaprodi PEP, dalam sambutannya selain memperkenalkan Prodi PEP UHAMKA juga menekankan tentang pentingnya guru menjadi role model untuk murid-muridnya, “Seorang guru harus bisa memberikan model yang baik untuk murid-muridnya. Selain itu, guru pun perlu terus meningkatkan kemampuannya agar terus update terhadap informasi-informasi terbaru.”
Kegiatan workshop yang dipandu oleh salah satu alumni PEP UHAMKA, Giyanti M. Pd. berlangsung lebih dari dua jam. Dalam pengantar workshop, Giyanti memantik dengan statemen terkait urgensi asesmen dalam pembelajaran. Ini tidak saja bagi bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru serta orang tua untuk menetahui tingkat pencapaian pembelajaran, treatment yang harus diberikan, serta tujuan lainnya. Secara khusus disebutkan kegiatan yang dilaksanakan diharapkan menjadi bagian dari wasilah yang hadir untuk bisa mendapatkan tiket surga.
Nabi SAW bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Detail dari materi workshop disampaikan oleh Dr. Ernawati, M.Pd,, dosen PEP UHAMKA yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kaprodi PEP UHAMKA. Banyak hal yang beliau jelaskan terkait dengan asesmen. Mengawali diskusinya, beliau menyebutkan bahwa asesmen dilakukan dalam rangka:
Pemahaman Konsep
Apakah soal bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-konsep penting dalam mata Pelajaran?
Keterampilan Proses
Apakah soal dirancang untuk menilai kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah?
Kemampuan Berpikir Kritis
Apakah soal mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis informasi untuk mencapai kesimpulan?
Keterampilan Komunikasi
Apakah soal mendorong siswa untuk mengekspresikan ide-ide dan pemikiran mereka dengan jelas dan tepat?
Lebih lanjut beliau menjelaskan, “Dalam melakukan asesmen, ada tiga tahap yang dilakukan. Tahap pertama, asesmen diagnostik yaitu asesmen yang dilaksanakan di awal proses pembelajaran tujuannya untuk memetakan kemampuan siswa agar dapat dilakukan penanganan yang tepat dalam pembelajaran.
Kedua, Asesmen formatif, jenis asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat mengikuti proses KBM sehingga dapat ditentukan penanganan serta pemilihan metode pembelajaran yang sesuai.
Ketiga, asesmen sumatif, yaitu jenis asesmen yang dilaksanakan di akhir capaian pembelajaran seperti penilaian tengah semester, penilaian akhir semester maupun akhir tahun. Penilaian ini menjadi dasar untuk pemberian treatmen berikutnya serta pengaturan strategi yang akan diterapkan.
Kaitannya dengan penyusunan soal, Dr. Ernawati juga memberikan panduan bagaimana menyusun soal yang baik agar tepat sasaran, yaitu dengan tahapan menganalisis kompetensi dasar (KD) yang dapat dibuat soal; menyusun kisi-kisi soal; memahami kaidah penyusunan soal; memilih stimulus yang manrik dan konteksual dalam menyusun soal; mennulis butir instrumen sesuai kisi-kisi soal; membuat pedoman penskoran; serta menelaah/menganalisis soal baik dari aspek validitas maupun reliabilitas soal.
Kegiatan yang juga melibatkan mahasiswa aktif PEP sebagai tim PKM (Agum Gema Gumara dan Naharul Fitri) ini tidak melulu dilaksanakan secara teoritis, tetapi peserta disimulasi langsung dengan tagihan membuat soal sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai atau diajarkan di sekolah Cahaya Qur’an tersebut. Terkumpul 27 tagihan dengan beragam muatan mata pelajaran (mapel), seperti Bahasa Arab, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Sirah, serta muatan mapel lainnya.
Lanjut....