Home > Hikmah

Lelaki Kok Melambai, Jika Ketemu Khalifah Umar Pasti Dicambuk

Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan anak sehingga berperilaku menyimpang.
Ilustrasi 
Ilustrasi

Lelaki Kok Melambai, Jika Ketemu Khalifah Umar Pasti Dicambuk

Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan anak sehingga berperilaku menyimpang.

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai salah seorang sahabat nabi yang terkenal sangat tegas. Saat menjadi khalifah, dia memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan umat.

Bahkan, termasuk perangai umat yang Umar bin Khattab lakukan. Pernah dia mencari seorang pemuda yang tidak shalat Subuh di Masjid.

Pernah juga, Umar mencambuk seorang pria yang berjalan melambai. Dikisahkan, suatu hari, Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang laki-laki yang berjalan lemah gemulai. Laki-laki itu berjalan di tengah jalan sambil mengayunkan tangan dengan langkah kakinya yang lembut.

Dia berjalan dengan gaya lembut lagi mempesona. Umar kemudian menegurnya, "Jangan berjalan seperti itu!" Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak bisa."

Umar kemudian melayangkan cambuk khususnya kepada laki-laki itu. Lalu disuruh berjalan. Ternyata, jalannya masih juga lemah gemulai.

Umar kembali mencambuknya. Ternyata cambukan itu menyadarkan laki-laki tersebut dan tidak lagi berjalan gemulai seperti semula.

Umar kemudian berkata, "Kalau tadi kamu tidak saya cambuk seperti itu, lalu bagaimana saya mencambukmu lagi?"

Tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang datang menghampiri mereka seraya berkata, "Terima kasih. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Sungguh setan telah disuruh Allah pergi, melalui tanganmu!"

Merujuk pada keterangan di atas, Umar sangat membenci perilaku pemuda yang berjalan lemah gemulai seperti perempuan. Seorang laki-laki dikenal gagah dan perkasa. Jika dia lebai, gemulai, berarti dia serupa dengan perempuan. Berdasarkan keterangan di atas, setan-lah yang membuat laki-laki berjalan seperti wanita gemulai. Dan untuk menyadarkannya, maka ia harus dicambuk.

Faktor Lingkungan

Bicara tentang fenomena anak laki-laki yang seperti luntur maskulinitasnya, Elly Risman, psikolog Islam, sebagaimana dikutip dari Republika.co.id, menjelaskan, 80 persen anak mengalami hal tersebut akibat faktor lingkungan. Keluarga, masyarakat, pergaulan, media, dan internet turut membentuk mereka menjadi begitu.

Keluarga dengan ibu bekerja kerap menyewa jasa pengasuh. Anak laki-laki justru mendapat pengasuh perempuan yang belum tentu paham cara mengasuh yang benar. Ini akan mengacaukan pemahaman anak tentang konsep dirinya sebagai laki-laki.

× Image