Home > Hikmah

Kisah Cacing yang Bertasbih dari Dalam Batu

Semua makhluk Allah blyang ada di langit dan di bumi, bertasbih memuji-Nya.

Kisah Cacing Bertasbih di Dalam Batu

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Seluruh makhluk Allah, baik yang ada di bumi atau di langit dan yang ada di antara keduanya, semuanya bertasbih kepada Allah. Burung bertasbih dengan caranya, semut bertasbih, cacing bertasbih, dan lain-lainya bertasbih mensucikan nama Allah SWT.

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْمَلِكِ ٱلْقُدُّوسِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ

"Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Jumu'ah ayat 1).

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ لَهُ ٱلْمُلْكُ وَلَهُ ٱلْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ

"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Taghabun ayat 1).

Juga dalam surat An-Nur (24) ayat 61 Allah berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلطَّيْرُ صَـٰٓفَّـٰتٍۢ ۖ كُلٌّۭ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُۥ وَتَسْبِيحَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ

"Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nur (24): 61).

Baca Juga: Rezeki dari Allah untuk Cacing yang Buta

Hal ini menunjukkan bahwa makhluk-makhluk Allah bertasbih dan senantiasa mengagungkan Nama Allah. Hanya saja, manusia tak mengetahui bagaimana cara makhluk-makhluk Allah itu bertasbih.

Dalam Kitab Tafsir "Marah Labid" karya Syekh Nawawi Al-Bantani diceritakan, ada seekor cacing yang bertasbih. Disebutkan, ketika Nabi Musa memecahkan batu besar dengan tongkatnya, batu tersebut pun terpecah. Dari dalam batu yang terpecah itu, ternyata Nabi Musa menemukan batu lagi.

× Image