Ini Alasan Pentingnya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Ini Alasan Pentingnya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
.
SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (KPPPA) mengadakan training of trainer (ToT) Fasilitator Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) untuk Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat pada Minggu (5 Mei 2024).
Kegiatan ToT fasilitator ini dilaksanakan secara daring serta diikuiti oleh 40 peserta dari perwakilan empat wilayah yang akan menjadi desa dampingan PPNA dalam program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yaitu PWNA Sumatera Selatan, PWNA Kalimantan Barat, PWNA Sulawesi Barat, dan PWNA Maluku. Di setiap wilayah akan mendampingi 4 desa, artinya Nasyiatul Aisyiyah akan mendamping 16 desa. Kondisi geografis setiap desa sangat variatif, namun tidak menyurutkan semangat kader nasyiah dalam mewujudkan capaian indikator DRPPA.
Baca Juga: Nasyiatul Aisyiyah Gandeng 12 Kementerian untuk Optimalisasi Ruang Laktasi
Muhammad Sholeh tenaga fungsional perencana madya ke-Asdep-an Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan pendidikan KPPPA, sangat mengapresiasi langkah konkrit PPNA dalam melibatkan kader perempuan muda untuk mewujudkan DRPPA. Aksi DRPPA berlandas pada desa menjadi ujung tombak dalam pembangunan nasional terlebih desa di Indonesia sangat banyak sehingga semua pihak harus berkolaborasi. Selain itu, mengingat komposisi tertinggi perempuan dan anak berada di desa yakni 43% dari total keseluruhan populasi yang ada di Indonesia.
"Beberapa aktivitivitas yang dilakukan Nasyiatul Aisyiyah dalam mengawal DRPPA diawali dengan assesment awal, pelatihan tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Toma), Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah), RAD (Rencana aksi Desa) dan diakhir dengan monitoring dan evaluasi" papar Ariyati Dina, ketua umum PPNA dalam sambutannya.
Baca Juga; Nasyiatul Aisyiyah Cetak Fasilitator Sekolah Parenting
Lebih lanjut lagi dalam ToT ini sangat menyadari pentingnya peran tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Toma) dalam memberikan pengaruh serta keterlibatannya yang sangat luas, sehingga peningkatan kemampuan dalam fasilitasi dalam penerapan DRPPA harus terus dioptimalkan. Dalam pelaksanaan ToT ini, seluruh peserta dibekali dengan materi pengenalan DRPPA, relawan SAPA, penguatan pandangan agama mengenai perempuan dan anak, hingga teknik komunikasi antar pribadi. Kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut kegiatan (RTL) sebagai upaya dalam membangun komitmen seluruh peserta pelaksana DRPPA di lapangan dan merumuskan aksi selanjut dalam pendampingan para Toga dan Toma.