Mulianya Sahabat Anshor Ini, Allah Pun Memujinya
Berdasarkan ayat tersebut, kemuliaan seseorang sangat bergantung pada tingkah laku dan ketaatannya kepada Allah SWT.
Dalam sebuah hadits, diceritakan salah seorang sahabat Anshor yang memiliki sikap mulia. Bahkan luar biasanya, Allah pun sangat bangga dan tersenyum bahagia dengan sikap sahabat tersebut. Kisah selengkapnya sebagaimana termaktub dalam hadits berikut ini.
حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ غَزْوَانَ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَابَنِي الْجَهْدُ فَأَرْسَلَ إِلَى نِسَائِهِ فَلَمْ يَجِدْ عِنْدَهُنَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا رَجُلٌ يُضَيِّفُهُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ يَرْحَمُهُ اللَّهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَهَبَ إِلَى أَهْلِهِ فَقَالَ لِامْرَأَتِهِ ضَيْفُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدَّخِرِيهِ شَيْئًا قَالَتْ وَاللَّهِ مَا عِنْدِي إِلَّا قُوتُ الصِّبْيَةِ قَالَ فَإِذَا أَرَادَ الصِّبْيَةُ الْعَشَاءَ فَنَوِّمِيهِمْ وَتَعَالَيْ فَأَطْفِئِي السِّرَاجَ وَنَطْوِي بُطُونَنَا اللَّيْلَةَ فَفَعَلَتْ ثُمَّ غَدَا الرَّجُلُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَقَدْ عَجِبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ ضَحِكَ مِنْ فُلَانٍ وَفُلَانَةَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ }
Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim bin Katsir, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Ghazwan, telah menceritakan kepada kami Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah ﷺ dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh, aku mengalami kesulitan (tidak mendapatkan makanan)." Maka beliau pun mengutus seseorang kepada istri-istrinya, namun ternyata utusan itu tidak mendapatkan (sesuatu makanan pun). Maka Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidakkah ada seorang pun yang mau menjamunya untuk malam hari ini, semoga Allah merahmatinya." Kemudian berdirilah seorang laki-laki dari kalangan Anshar seraya berkata, "Aku wahai Rasulullah." Lalu laki-laki itu pun pergi menemui keluarganya dan berkata kepada istrinya, "Ini adalah tamu Rasulullah ﷺ, janganlah kamu mengecewakannya barang sedikit pun." Sang istri pun berkata, "Demi Allah, aku tidak lagi memiliki apa-apa kecuali makanan untuk anak kita yang kecil." Laki-laki itu berkata, "Jika anak-anak ingin makan malam, maka tidurkanlah mereka. Lalu kemarilah dan matikanlah lampu, kemudian kita berpura-pura menyantap makanan." Akhirnya sang istri pun melakukannya. Pada keesokan harinya, laki-laki itu pun menemui Rasulullah ﷺ, dan beliau pun bersabda, "Sungguh, Allah merasa ta'ajjub atau tertawa lantaran apa yang dilakukan si Fulan dan si Fulanah."