Bangsa Israil Dihukum Allah Selama 40 Tahun

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Israel dikenal sebagai bangsa yang sangat cerewet. Suka bertanya dan jika sudah diberi tahu, mereka masih menanyakan sesuatu yang ujung-ujungnya akibat pertanyaan mereka yang berulang membuat mereka kebingungan sendiri. Dalam bahasa lain, pertanyaan yang diajukan telah membuat mereka kesulitan.

Salah satu kasusnya adalah mengenai sapi betina. Dalam surat Al Baqarah diterangkan bagaimana mereka diperintahkan oleh Allah SWT melalui Nabi Musa Alaihissalam untuk menyembelih sapi betina. Mereka menganggap perintah itu sebagai ejekan atas mereka.

Lalu ketika diterangkan bahwa semua itu adalah perintah Allah, mereka bertanya kembali mengenai umur atau ukuran sapi tersebut, apakah sudah dewasa atau masih remaja.

قَالُوا۟ ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِىَ ۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌۭ لَّا فَارِضٌۭ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌۢ بَيْنَ ذَٰلِكَ ۖ فَٱفْعَلُوا۟ مَا تُؤْمَرُونَ

Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 68).

Setelah diterangkan mengenai umur atau ukuran sapi betina yang harus disembelih tersebut, mereka bertanya kembali mengenai warnanya. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa bahwa sapi betina itu berwarna kuning tua (cenderung kemerah-merahan).

Baca Juga: Produk Ini Diduga Berafiliasi dengan Israel

Dan setelah dijelaskan demikian, ternyata mereka masih kesulitan juga mencari sapi betina yang dimaksud. Padahal di awal, Allah memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi betina saja, tanpa embel-embel lain.

Dihukum Selama 40 Tahun

Dalam kasus lain, sebagaimana diterangkan dalam Surah Al Ma'idah ayat 26, Allah menghukum mereka selama 49 tahun tak bisa memasuki Baitul Maqdis. Penyebabnya lagi-lagi karena kemalasan mereka ketika disuruh berperang.Mereka ketakutan menghadapi musuh yang lebih kuat dan banyak tentara dibandingkan mereka. Mereka baru akan masuk ke Baitul Maqdis jika musuhnya itu telah keluar dari sana.