Empat Ciri Orang yang Bertakwa Menurut Sayyidina Ali
Empat Ciri Orang yang Bertakwa Menurut Sayyidina Ali
Oleh Syahruddin El Fikri
SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Tujuan dari puasa adalah membentuk pribadi muslim yang bertakwa. Hal itulah yang ditegaskan dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 183.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).
Pribadi yang bertakwa sebagaimana disebutkan para ulama adalah mereka yang mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Agar sifat takwa itu terus terjaga setelah Ramadhan, maka seorang muslim harus tetap taat seperti saat Ramadhan. Bahkan saat Syawal dia akan terus meningkatkan amal ibadahnya. Itulah makna Syawal yakni meningkat.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, dalam suatu kesempatan ketika ditanya tentang ciri takwa, ia berkata:
روي عن علي بن ابي طالب - رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ - أنه قال:"التقوى هي الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والقناعة او الرضى بالقليل والاستعداد ليوم الرحيل
Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, ia berkata:
Sesungguhnya tanda takwa itu ada empat, yakni Pertama, Al-Khaufu minal-Jalil, merasa takut kepada Allah SWT yang mempunyai sifat Maha Agung.
Kedua, Al-‘Amalu bi At-Tanzil, beramal dengan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT.
Ciri ketiga, Al-Qona'atu awir-Ridha bil-Qalil, merasa cukup dan ridha dengan pemberian Allah SWT, meskipun hanya sedikit.
Ciri orang bertakwa yang keempat, Al-Isti`dadu li Yaumir-Rahil, yaitu senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian dan kembali menghadap Allah.