Home > Agama

Oki: Muhammadiyah Perlu Memperkuat Basis Jamaah Digital

Fenomena ini muncul bahwa generasi sekarang mengenal Islam melalui platform media sosial, bukan melalui ruang-ruang dakwah.
Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, saat menyampaikan pandangannya mengenai dunia digital pada acara Pengakjian Ramadan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). (dok. Republika)
Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, saat menyampaikan pandangannya mengenai dunia digital pada acara Pengakjian Ramadan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). (dok. Republika)

OSD: Muhammadiyah Perlu Perkuat Basis Jamaah Digital

.

SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati allah SWT. Dunia digital saat ini tak mungkin dibendung. Semua orang harus bisa beradaptasi agar tidak ketinggalan. Demikian pula seorang muslim harus mampu menguatkan diri untuk bersaing dalam dunia digital saat ini.

Ustazah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd., atau biasa disapa dengan Ustazah Oki atau OSD (inisial dari namanya), menilai, Muhammadiyah telah terbukti melewati berbagai rintangan dalam menjawab perubahan zaman yang semakin kompleks. Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah beradaptasi untuk memastikan relevansinya dalam memimpin umat Islam menghadapi tantangan zaman.

Dalam keterangan pers yang diterima sajada.id, berkaitan dengan pandangan dakwah kultural, Oki yang juga seorang seniman ini mengatakan, Muhammadiyah perlu memperkuat basis jamaah digital. Tanpa ada usaha merawat dan membangun jemaah, Islam tidak mungkin akan mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Din: Dakwah Kultural Memperkuat Landasan Budaya Masyarakat

"Memahami kultur tidak hanya lewat membaca, tetapi harus turun ke masyarakat. Gerakan dakwah kultural perlu diperkuat, Muhammadiyah perlu menyentuh pada komunitas marginal, virtual, dan digital," terang Oki saat memberikan materi dalam Pengkajian Ramadan 1445 H PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/03/2023).

Baca Juga: Kisah Ulama yang Doanya Tertolak karena Sebutir Kurma

Langkah penguatan ini, seiring perubahan zaman yang menempatkan masyarakat pada komunitas digital. Fenomena muncul bahwa generasi saat ini mengenal Islam melalui platform media sosial, bukan melalui ruang-ruang dakwah.

Oki mengatakan Sekolah, Pesantren, Majelis Taklim, hingga Perguruan Tinggi tidak lagi jadi satu-satunya tempat menimba ilmu agama. Platform media sosial saat ini menjadi rujukan utama untuk belajar mengenai Islam.

Baca Juga: Muhammadiyah tak Pernah Melarang Orang Bertahlil

Melihat hal tersebut, Muhammadiyah perlu mengubah strategi dakwah menggunakan platform digital. Konsep dakwah kultural dilakukan dengan mengemasnya menjadi tontonan yang menarik dan mudah dipahami.

× Image