Rasul SAW Menolak Menyalatkan Tiga Orang Ini
Gawat, Rasul Pun takkan Menyalatkan Tiga Orang Ini Ketika Wafat
.
Oleh Syahruddin El Fikri
SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT.
Setiap muslim pasti menginginkan dirinya diwafatkan oleh Allah dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik). Akhir yang baik itu di antaranya adalah wafat saat mendirikan shalat, sedang berzikir, sedang duduk di majelis ilmu, sedang sujud, saat membaca Al-Quran, sedang menghafal, saat berpuasa, atau berbagai amal ibadah lainnya. Jika ini yang didapatkan, insya Allah, balasannya adalah surga.
Dan tentu saja, kita berharap hal itu terjadi. Karenanya dalam doa kita memohon kepada Allahh agar diberikan akhir yang baik.
“Ya Allahu bihaa ya Allah bihaa ya Allahu bi husnil khaatimah.”
“Ya Allahu bihaa ya Allah bihaa ya Allahu bi husnil khaatimah.”
“Ya Allahu bihaa ya Allah bihaa ya Allahu bi husnil khaatimah.”
Wahai Allah, dengan nama-Mu, Ya Allah dengan keagungan-Mu, Ya Allah, kami berharap diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik).
Sahabat sajada.id, dari sekian banyak manusia yang wafat, setidaknya ada tiga kelompok yang tak akan dishalatkan oleh Rasulullah saat wafatnya. Rasul tidak mau menyalatkannya karena tiga kelompok ini dianggap memiliki dosa yang besar.
Baca Juga: Keutamaan Sayyidul Istighfar
Siapa sajakah ketiga kelompok tersebut?
Yang pertama, orang yang berutang. Oleh karena itu, berhati-hatilah jika punya utang. Jika sudah punya kemampuan, segera dilunasi, karena jika tidak disegerakan, maka ia akan menjadi bencana bagi yang bersangkutan di alam kuburnya.
Kita sering menyaksikan saat ada jenazah yang dishalatkan, tiba-tiba keluarga ahli musibah menyampaikan bahwa bila almarhum/ah memiliki utang piutang, hendaknya disampaikan kepada ahli waris atau keluarga besarnya untuk diselesaikan. Itu semua dalam rangka meringankan beban si jenazah.
Baca Juga: Doa Anti Utang dan Dijauhkan dari Kesedihan
Pada zaman Rasulullah SAW, peristiwa serupa terjadi.