Home > Agama

Al Ummu Madrasatul Ulaa, Ini Alasannya

Ibu atau Emak-emak Menjadi Bagian Terpenting Pembangunan Bangsa

Ibu atau Emak-emak Menjadi Bagian Terpenting Pembangunan Bangsa


SAJADA.ID--Dalam sebuah maqalah dikatakan, Al Ummu Madrasatul Ulaa, ibu adalah sekolah pertama (untuk anak-anaknya). Hal ini menunjukkan pentingnya peran ibu dalam pendidikan bagi anak-anaknya.

Ibu berperan sebagai guru pertama bagi anaknya. Ibu mengajarkan anaknya tentang kosa-kata, menunjukkan adab, akhlak, dan bagaimana menjadi seorang manusia yang punya perasaan atau hati.

Selain itu, ada juga ungkapan "al-ummu madrasatul ula, wal abu mudiiruha" yang artinya "ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, dan ayah adalah kepala sekolanya". Ungkapan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama atau kolaborasi antara ayah dan ibu dalam mendidik generasi masa depannya.

Pentingnya peran ibu, terungkap dalam maqalah berikut: "Al-ummu madrasatul ula, idzaa a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq". Ibu adalah madrasah pertama, apabila engkau mempersiapkannya maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.

Ungkapan "Al-ummu madrasatul ula" ini juga menunjukkan pentingnya peran ibu. Mereka guru pertama bagi setiap anak.

Alasan inilah mengapa Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa para ibu memiliki peran penting. Bahkan beliau menyampaikan, para ibu merupakan bagian terpenting dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara.

Mengutip penyair Mesir Hafidz Ibrahim, Kiai Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa ibu bagaikan sebuah madrasah. Hal itu dikatakannya saat sambutan di pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU, dj Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (10/2/2025) lalu.

"Islam mengakui kekuatan dan kemuliaan para ibu ini. Ibu ibarat madrasah, ibarat condro di muko, yang mengolah, mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang, generasi yang mampu menyongsong bonus demografi pada puncaknya 2035 nanti, mampu menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti," katanya.

Kiai Miftach juga mengingatkan, para ibu bukanlah sebutan yang rendah. la menegaskan bahwa di dalam Al-Qur'an juga banyak sekali disebutkan kata-kata tentang ibu.

"Jadi babonnya desa, babonnya negara, ibunya negara. Sampai di bahasa kita, kita mengenal ibu negara, ibu kota. Tidak ada bapak kota, bapak negara," ungkapnya.

× Image