Home > Agama

Ulama dan Santri Punya Peran Besar dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Ulama dan santri rela mengorbannjiwa dan raganya untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Depok, KH. Abdul Mujib saat memberikan tausiyah pada acara Tasyakuran Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Ponpes Al Karimiyah, Sawangan, Depok, Senin (21/10) malam. (Syahruddin/sajada.id)
Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Depok, KH. Abdul Mujib saat memberikan tausiyah pada acara Tasyakuran Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Ponpes Al Karimiyah, Sawangan, Depok, Senin (21/10) malam. (Syahruddin/sajada.id)

Ulama dan Santri Punya Peran Besar dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Ulama dan santri rela mengorbannjiwa dan raganya untuk merebut kemerdekaan Indonesia.

DEPOK--Ulama dan para santri memiliki peran besar dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Hal itu disampaikan Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Depok, KH. Abdul Mujib, pada malam Tasyakuran Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang diselenggarakan PCNU Kota Depok di Ponpes Al Karimiyah, Sawangan Depok.

Menurut Kiai Mujib, para ulama berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka, kata Kiai Mujib, rela mengorbankan diri dan harta benda mereka demi Indonesia merdeka.

"Banyak ulama yang gugur dalam merebut kemerdekaan Indonesia," ujarnya.

Bahkan, para ulama NU, sebelum berdirinya jam'iyah kebanggaan NU, ujar Kiai Mujib, telah berjuang menjaga nilai-nilai keislaman di Indonesia. "Tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," ujar pengasuh Ponpes As-Saadah, Depok ini.

Kiai Mujib menceritakan perjuangan Kiai Wahab Hasbullah yang diutus oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari saat membentuk komite hijaz. "Komite Hijaz diutus oleh KH. Hasyim Asy'ari ke Mekkah untuk berdiskusi dengan ulama setempat terkait rencana Wahabi untuk menghancurkan makam Rasulullah," ujarnya.

Melalui perjuangan Komite Hijaz itu, lanjut Kiai Mujib, akhirnya meluluhkan Raja Arab Saudi untuk membatalkan penghancuran makam Rasulullah. "NU akan selalu menjaga tradisi yang baik dan mengembangkan tradisi baru yang baik," papar Kiai Mujib.

Dalam kesempatan ini, Kiai Mujib mengajak para santri untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan rajin menuntut ilmu. "Jadilah benteng-benteng Nusantara untuk menjaga paham Ahlussunah Waljamaah dari paham-paham radikal," terangnya.

(Syahruddin/sajada.id)

× Image