Paya Pinang Group Integrasikan Padi Gogo dengan Tanaman Sawit
Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma (Salma) Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Ardi Praptono mengatakan rata-rata produktivitas kelapa sawit nasional setara dengan 2-3 ton CPO per ha. “PSR ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sawit nasional tanpa harus menambah lahan,” ujar Ardi Praptono.
Pemerintah ke depan, kata Ardi Praptono, selain menjaga ketahanan pangan juga konsen di ketahanan energi melalui biofuel. Karena itu keberadaan sawit sangat penting bagi program nasional tersebut.
“Kami akan support melalui program sarpras setelah PSR ini. Setelah masuk TM (tanaman menghasilkan) kami akan berikan program sarpras,” janji Ardi Praptono.
Terkait dengan Program PSR dan penanaman padi gogo ini, Kementan akan menjadikan Kabupaten Batubara, Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai pilot project atau percontohan kemitraan perusahaan dengan petani sawit. “Penanaman padi gogo ini harapannya bisa memperkuat ketahanan pangan kita. Tumpang sisip ini bisa menambah kesejahteraan petani,” kata Ardi Praptono.
Ruslan Sinaga, Ketua Poktan Tani Mandiri mengaku bersyukur poktannya terpilih sebagai mitra binaan Program PSR PT Hasjrat Tjipta (Paya Pinang Group). “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Paya Pinang yang dengan pendampingannya, kami telah lolos mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil),” kata Ruslan Sinaga. (SDR)