Siswa SMPN 14 Depok Dukung Stop Narkoba dan Siap Menggunakan Sosial Media Secara
Siswa SMPN 14 Depok Dukung Stop Narkoba dan Siap Menggunakan Sosial Media Secara
DEPOK ---Sebanyak 429 siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Kota Depok mengikuti Materi Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS merupakan upaya sekolah dan instansi Dinas Pendidikan (Disdik) Depok untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada para siswa baru.
Ada yang berbeda dari MPLS tahun 2024 ini. Melalui Dinas Pendidikan Kota Depok, kegiatan MPLS dikerjasamakan dengan sejumlah lembaga di Depok. Antara lain Kepolisian Republik Indonesia Sektor Kota (Polresta) Depok, Badan Narkotika Nasional (BNN) Depok, Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok, Kodim Depok, serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok.
Di SMPN 14 Depok, pada hari pertama MPLS, Senin (15/7) diisi pemateri dari Polresta Depok dan PWI Kota Depok. Dari Polresta Depok diwakili oleh Anggota Satresnarkoba Polres Metro Depok Bripka Jaenudin SH, dan Koordinator Bidang Kerohanian PWi Kota Depok Syahruddin dan Bambang Banguntopo menjadi pembicara dalam kegiatan MPLS di SMPN 14 Kota Depok, Senin ( 15/7).
Bang Jay, sapaan akrab Bripka Jaenudin, menyampaikan agar para siswa tidak main-main dengan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Sebab, narkoba merupakan momok menakutkan bagi perkembangan generasi muda dan umat manusia.
"Untuk seluruh siswa, diharapkan berbagi dan waspada dengan yang namanya narkoba. Sebab, itu barang haram dan pelakunya akan diancam dengan hukuman penjara," ujarnya.
Bahkan saat sesi tanya jawab, seorang siswa bertanya, apakah narkoba bisa menyebabkan kematian, Bang Jay menegaskan bahwa hal itu memang.g benar. "Orang yang menggunakan narkoba bisa menyebabkan kematian. Makanya adik-adik jangan pernah menyentuhnya, ya," ujar Bang Jay yang diamini para siswa.
Syahruddin, Koordinator bidang Kerohanian PWi Kota Depok menyampaikan pentingnya setiap orang menggunakan media sosial secara bijak. "Siapapun, bukan hanya siswa, semua orang harusnya bisa bijak bermedia sosial," ujar Syahruddin.
Ia menambahkan, media sosial punya dua sisi yang saling bersinggungan. Ada sisi positif dan ada sisi negatif. Artinya media sosial bisa sangat bermanfaat, tetapi disisi lain, media sosial menjadi ancaman.
"Media sosial, dapat menjauhkan orang yang dekat, tetapi dia sanggup mendekatkan yang jauh," ungkapnya.
Contohnya, kata dia, karena media sosial, seseorang bisa berkomunikasi dan bersilaturahim dengan orang-orang yang tak mampu dijangkau secara fisik dalam waktu singkat. Di Amerika, bisa berkomunikasi secara langsung melalui media sosial atau telepon pada waktu yang sama. Ini sisi positifnya.
Namun, lanjutnya, sisi negatif media sosial, karena mendahulukan orang yang jauh, dampaknya teman disamping sering diabaikan, dan akhirnya membuat hubungan jadi jauh. "Karena itu, bijaklah dalam bermedia sosial dan menggunakan handphone. Jangan diperdaya oleh alat komunikasi, sehingga membuat pertemanan menjadi rusak," ujar wartawan senior ini.