Home > Fiqih

Siapa yang Kalau Salam ke Kanan dan ke Kiri Pakai "Wabarakatuh"?

Tidak disunnahkan menambahkan kata "Wabarakatuh" saat akan mengakhiri shalat saat menengok ke kanan dan kiri.

Siapa yang Kalau Salam ke Kanan dan ke Kiri Pakai "Wabarakatuh"?

.

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Shalat adalah tiang agama. Mereka atau umat Islam yang senantiasa melaksanakan ibadah shalat, maka dia berarti mendirikan agama. Sebaliknya, mereka yang tidak mengerjakan shalat berarti dia meruntuhkan agama.

Dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW) disebutkan,

الصلاة عماد الدين، فمن اقامها فقد اقام الدين و من تركها فقد هدم الدين

"Shalat itu adalah tiang agama. Siapa yang mendirikan shalat maka dia mendirikan dan menegakkan agama, dan siapa yang meninggalkan shalat berarti dia meruntuhkan agama."

Tata cara shalat umat Islam adalah mengikuti apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Baik cara berdirinya, rukun, sujud, tahiyat, maupun ketika salam. Ya, shalat diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

"Dari Abi Said ia berkata: "Telah bersabda Rasulullah SAW: "Pembuka shalat itu adalah bersuci (wudhu), awalnya adalah takbir, dan akhirnya adalah salam." (HR. Tirmidzi No. 221)

Yang menjadi pertanyaan, apakah saat salam itu menggunakan kata "Wabarakatuh"? Yakni "Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh," ataukah cukup "Assalamualaikum warahmatullahi," tanpa "Wabarakatuh."

Sering kita menjumpai saudara atau sahabat kita yang mengucapkan kalimat tersebut saat memberi salam ke kanan dan ke kiri. Maka pertanyaannya, bagaimanakah yang diajarkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Berikut ini kami kutipkan dari "Kitab Fiqhu Al Islam," juga dalam Kitab "Syarah Muhadzdzab" dan "Al Adzkar" karya Imam Nawawi.

× Image